Senin, 28 Desember 2009

Seneby ICT Corp.

Memory, card WLAN, prosesor, dan harddisk yang akan di rakit ke laptop Axioo
Memory, card WLAN, prosesor, dan harddisk yang akan di rakit ke laptop Axioo

Pasang Harddisk Spacer



Harddisk dan spacer-nya
Harddisk dan spacer-nya
spacer yang sudah di pasang di harddisk
spacer yang sudah di pasang di harddisk

Pasang Harddisk ke Laptop



Memasukan harddisk ke tempat harddisk di body laptop
Memasukan harddisk ke tempat harddisk di body laptop
Harddisk yang sudah terpasang
Harddisk yang sudah terpasang
tutup casing tempat harddisk
tutup casing tempat harddisk

Pasang Card WLAN



lokasi pemasangan card WLAN terletak di sebelah kiri aras motherboard. Terlihat ada dua (2) kabel antenna kecil yang keluar
lokasi pemasangan card WLAN terletak di sebelah kiri aras motherboard. Terlihat ada dua (2) kabel antenna kecil yang keluar
masukan card dengan posisi miring sebelum nantinya akan dikuatkan dengan baut
masukan card dengan posisi miring sebelum nantinya akan dikuatkan dengan baut
Eratkan dengan baut
Eratkan dengan baut
Pasang dua (2) kabel antenna WiFi ke card WLAN
Pasang dua (2) kabel antenna WiFi ke card WLAN

Pasang Memory



Letakan Memory miring sebelum nantinya di pasang dengan benar
Letakan Memory miring sebelum nantinya di pasang dengan benar
Tekan dan pastikan di kiri kanan terkait dengan benar ke soket memory di motherboard
Tekan dan pastikan di kiri kanan terkait dengan benar ke soket memory di motherboard


Pasang Prosesor



Pasang Processor pada laptop Axioo
Pasang Processor pada laptop Axioo
Kencangkan baud pada soket prosesor menggunakan obeng
Kencangkan baud pada soket prosesor menggunakan obeng

Pasang Heatsink Saluran Angin



Pasang Saluran Angin dan Heatsink
Pasang Saluran Angin dan Heatsink
Pasang baud pada prosesor dan kencangkan menggunakan obeng
Pasang baud pada prosesor dan kencangkan menggunakan obeng

Pasang Power untuk Cooling Fan



pasang kabel power untuk cooling fan ke motherboard
pasang kabel power untuk cooling fan ke motherboard
cooling fan terletak di penutup motherboard
cooling fan terletak di penutup motherboard

Tutup Penutup Motherboard



pasang penutup motherboard
pasang penutup motherboard
pasang baud dan kencangkan dengan obeng
pasang baud dan kencangkan dengan obeng

Pasang Batere



pasang batere
pasang batere

Referensi

Selasa, 22 Desember 2009

Masyarakat Ekonomi dan Bisnis Pasundan

Pasundan Business and Economics Society



Vision

Mensejahterakan Warga Pasundan

Mission

Pembangunan Perekonomian

Pembangunan Pendidikan

Pembangunan Kesehatan

Founder

Agung Febrianto

&

Arip Nurahman

Bisinis Perumahan dan Rumah Kosan (Real Estate)



Vision

Membangun Kota Impian yang Selamat Dunia Akhirat

Mission

1. Perusahaan Perumahan
2. Penyedia Bahan Bangunan
3. Mitra Usaha dalam Bidang Pembangunan
4. Pemeliharaan dan Pemugaran Bangunan
5. Arsitektur dan Landscape
6. Konsultasi Pembangunan Wilayah

Founder:

Riki

(University of Indonesia)

&

Arip Nurahman

(Universitas Pendidikan Indonesia)





We Have a Dream


Banjar Natural City


Banjar Natural City is a city designed around one thing: the people who will live, work and play here. People who will experience an unparalleled Quality of Life as comfortable:




(Sumber Gambar; Bangun rumah.com)

1. Homes (Happy Family. Sakinah Mawadah Warohmah),

2. Business spaces,

3. Shopping,

4. Education (Praying Spaces, School, Sains & Technology Village) and leisure (Traditional Art & Performance) all come together to provide a better, healthier environment in which to live.

The development meets a vision of a city-based community with high-quality and affordable homes; high-tech and professionally managed business spaces; coupled with an unparalleled choice of exciting entertainment and leisure facilities.


6 Strong Pillars:

1. Accessibility

2. Facilities

3. Infrastructure

4. Environment

5. Size

6. Peaceful

Belajar kepada Eka T. W.

Siapa yang tidak kenal dengan Eka Tjipta Widjaja? Ya, Eka merupakan pendiri Sinar Mas Grup yang kini bertengger di posisi ketiga dalam daftar sepuluh orang terkaya di Indonesia versi majalah Globe Asia 2008 dengan total kekayaan U$ 3,8 miliar. Tentu saja kesuksesan yang diraih Eka dicapai dengan penuh perjuangan dan kerja keras dari usia belia.

Jiwa bisnisnya sudah telihat ketika ia berusia sembilan tahun. Saat itu, Eka dan keluarganya hidup dalam kemiskinan. Eka pun membantu sang ayah berjualan di Ujung Pandang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Eka pun berjualan dari rumah ke rumah.

Walaupun hanya dapat berkomunikasi dalam bahasa Hokkian, Eka tidak patah semangat untuk berjualan. Ia banyak menggunakan bahasa "Tarzan", yaitu dengan menujuk-nunjuk atau menggunakan bahasa tubuh untuk menjual barang bawaannya.

Karena terdidik dengan pola sebagai pedagang, ia pun memutuskan untuk berusaha sendiri pada usia yang masih sangat belia, 15 tahun. Usaha pertama yang dilakukannya adalah menjual biskuit dan gula-gula.

Namun karena tidak ada modal, Eka lantas bermaksud mengambil barang dulu dan kelak setelah menjadi uang baru dibayar. Tentunya, ia tak langsung dipercaya. Ia banyak sekali mendapat penolakan di beberapa toko grosir.

Ditolak di beberapa grosir tak membuatnya berputus asa. Eka pun menaruh jaminan ijazah SD sebagai identitas untuk bisa mengambil barang-barang dagangannya. Dengan cara ini, ia pun pelan-pelan bisa mendapat kepercayaan mengambil barang tanpa harus membayar di muka, meski barang yang bisa dijual tidak banyak.

Kala itu, ia mendapat jatah empat buah kaleng biskuit dan gula-gula kembang senilai 21,50 gulden. Dengan barang jualan itu, ia selalu bersemangat berjualan dengan bersepeda ke toko-toko di wilayah Makasar. Pelan tapi pasti, usaha ini terus berkembang hingga akhirnya ia bisa berjualan dengan menyewa becak.

Saat mulai berkembang, bisnisnya sempat goncang. Ketika Jepang masuk Makasar tahun 1941, ia jatuh miskin lagi. Tetapi Eka memang tipikal orang yang pantang menyerah. Meski jatuh berkali-kali, ia tetap semangat membangun kembali usahanya. Saat itulah ia melihat truk-truk tentara Jepang yang sedang membuang bongkahan.

Eka melihat sak-sak tepung terigu, semen, besi-besi bekas, dan merasa barang-barang itu merupakan peluang bisnis yang bisa digarap untuk kembali membangun usaha. Barang-barang bekas tersebut lantas dibawanya kembali ke rumah, dibungkus seperti semula, kemudian dijualnya. Perkiraannya ternyata tepat. Barang bekas itu ternyata laku.

Itulah gambaran keuletan seorang Eka Tjipta. Figurnya memang dikenal pantang menyerah. Dengan kekayaan mental itu, usaha demi usaha yang dirintis oleh Eka berbuah manis. Kini, dengan Sinar Mas-nya, ia telah memiliki empat sayap bisnis utama yang meliputi bisnis finansial, bubur kertas (pulp) dan kertas, agrobisnis, dan real estate.

Bisnis keuangan dikendalikan Sinar Mas Multiartha, sementara usaha pulp di bawah Asia Pulp & Paper. Sementara itu, kelompok agrobisnis dikendalikan Smart Corp dan propertinya ada di bawah kendali Duta Pertiwi.

Eka bukan hanya memiliki jiwa bisnis, namun ia juga memiliki jiwa sosial. Untuk itu Eka mendirikan yayasan "Eka Tjipta Foundation" sebagai bentuk kepedulian sosialnya.

Eka berusaha menunjukkan kepedulian dengan mendirikan sebuah organisasi nirlaba yang di antaranya memberikan perhatian pada persoalan pembangunan sosial kemasyarakatan.

Berada ditengah-tengah perekonomian keluarga yang sulit membuat Eka harus berjuang membantu orangtua mencukupi kebutuhan mereka. Semangat dan tekad yang kuat untuk membantu keluarganya berbuah manis. Berbagai pengalaman pahit dalam berdagang ia jalani dengan sikap optimis. 

Eka merupakan sosok yang tidak mudah putus asa dan pantang menyerah. Ketika gagal ia mampu untuk bangkit lagi. Bangkit dengan membaca peluang yang ada disekitarnya. Kekayaan mental seperti inilah yang perlu selalu kita miliki untuk menjadi seorang pemenang, dalam segala bidang.

Hari ini Tgl 29-12-2009 saya meneliti BSD (Bumi Serpong Damai) City



1. Infrastructure
2. Transportation
3. Security
4. Health
5. Education
6. General & Social
7. Sport and Recreation



Semoga Bisa, Mari Kita Wujudkan Bersama.

Semangat!

Jumat, 18 Desember 2009

Minggu, 13 Desember 2009

Seneby ICT Corp.

Bidang Usaha

1. Hardware
2. Peripheral & Accessories Sales
3. Software Sales
4. Laptop Sales & Up Grade
5. PC Sales & Up Grade

Clinics Doctor Computer

1. Trouble Shooting
2. Service
3. Back-Up & Data Recovery
4. Virus Care & System Recovery
5. Install & Setting

Maintenance

1. Security & Networking
2. ICT Consultant
3. ICT Training

*Software Application Training
*Linux & OSS (Open Sources System)Training
*Windows OS & Tools Training

Graphic Design & Multimedia

1. Design Service
2. Packet Design
3. Video Editing and Aimation
4. Percetakan, dan Foto Copy
5. Program Interactive Multimedia
6. Clothing
7. Merchandise
8. Packet Seminary Kit
9. Packet Event Needs

Software Development House

1. Information System
2. Web Development
3. Software Application
4. Open Sources Software
5. E-Learning

Kita Pasti Bisa!

Selasa, 24 November 2009

Sabtu, 21 November 2009

Menggagas Banjar Creative City


Elemen yang membangun sebuah Kota Kreatif.

1. Education

2. Invest

3. Nature

4. Tourism

5. Architecture

Belajar dari Kota Paris Van Java


Artikel ini merupakan review singkat mengenai riset perkembangan ekonomi kreatif di Bandung. Sengaja saya langsung upload ke heterologia.multiply.com untuk melibatkan beberapa teman yang tertarik untuk berdiskusi secara interaktif. Bagi yang mau ikut membahas saya persilahkan.

Sudah selama beberapa bulan terakhir ini saya banyak mengumpulkan dan membaca artikel tentang perkembangan industri kreatif di kota Bandung. Selain melakukan kegiatan pengarsipan informasi digital di www.bandungcreativecityblog.wordpress.com, saya juga sempat menghadiri beberapa pertemuan yang secara khusus membicarakan masalah ini. Diantaranya mungkin masih ada yang ingat dengan pertemuan Bandung Creative City Forum di Common Room pada tanggal 7 Februari 2008 yang telah lalu.

Selain itu ada banyak diskusi, seminar, pertemuan dan rapat-rapat khusus yang membahas peluang pengembangan industri kreatif di kota Bandung. Penyelenggaranya mulai dari komunitas, organisasi, universitas, sampai pada pemerintah pusat dan daerah.
Dalam sebuah pertemuan di Yokohama, Ridwan Kamil (arsitek/ urban planer, URBANE) menyatakan bahwa dengan segala potensi yang dimilikinya, kota Bandung telah mendapatkan penghargaan dan menjadi bagian dari jaringan pengembangan kota kreatif yang menghubungkan beberapa kota semisal Bangkok, Singapura, Kuala Lumpur, Manila, Hanoi, Hong Kong, Taipei, London, Auckland, Istambul, Bogota dan Glasgow.

Sampai tiga tahun ke depan, kota Bandung akan menjadi proyek percontohan pengembangan kota kreatif se-Asia Pasifik.

Hal ini pertama kali diungkap dalam seminar International Education & Employability – Developing the Creative Industries yang diselenggarakan oleh British Council di Bandung pada tanggal 29 s/d 31 Oktober 2007. Dalam pameran Bandung Creative Showcase yang diselenggarakan di Common Room pada waktu yang sama, beberapa delegasi seminar tersebut bahkan menyatakan bahwa mereka harus belajar dari pengalaman kota Bandung yang dapat mengembangkan aktifitas ekonomi kreatif yang berbasis komunitas dan peran usaha kecil dan menengah (UKM).

Apa yang terjadi di kota Bandung bisa jadi merupakan kasus unik yang hanya bisa terjadi di negara berkembang. Hal ini tentunya merupakan sebuah contoh bagaimana kreatifitas betul-betul mampu menjadi pemicu gelombang pertumbuhan ekonomi baru di kawasan ini.




"Dalam Sebuah Komunitas SENEBIAN Terlahirlah Ide untuk membangun
"Banjar Creative City"
~SENEBIAN~



Langkah Strategis Membangun Kota Banjar menjadi Creative City

(i) Secara fisik, kota kreatif memerlukan infrastruktur jalan dan transportasi umum yang prima untuk lalu lintas warga kota dan pendatang. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas jalan dan pengelolaan seluruh moda angkutan umum harus diperbaiki mendekati standar negara maju; 

(ii) Daya magnet kota Banjar yang kuat bagi pendatang harus diimbangi dengan kapasitas jasa hotel memadai dan agen perjalanan yang professional. Perlu ada pelayanan yang baik untuk akomodasi di dalam kota dan akses ke kota; 

(iii) Secara teknologi, untuk mengakselerasi skala industrinya, kota Banjar harus didukung oleh infrastruktur telekomunikasi pita lebar untuk akses ke dunia maya. Telekomunikasi pita lebar akan memperluas jangkauan pasar dan memperluas jejaring mitra kerja industri kreatif; 

(iv) Secara budaya, warga kota harus siap bertoleransi terhadap keberagaman tata cara dan gaya hidup berbagai kelompok etnik untuk membangun ketentraman sosial. Fanatisme secara sempit terhadap nilai nilai moral dan budaya harus digantikan dengan tenggang rasa dan apresiasi terhadap perbedaan; 

(v) Pada akhrinya pihak pemerintah harus mampu memainkan peranan pengaturannya secara efektif, yaitu memberikan jaminan keamanan, perlindungan hak cipta, dan melakukan desentralisasi pusat pusat keramaian ke daerah penyangga untuk memeratakan kegiatan ke seluruh penjuru wilayah.

CREATIVE CITY


Creative Urban Projects
Creative City is a new organization that creates projects that engage artists with audiences, taking the arts into different territories.
“We believe that Art can really engage people on issues that touch them. Our aim is to create high quality projects that are both publicly accessible and viable works of art in themselves.”

Education, employability and the creative industries policy dialogue
Dialogue objectives

This dialogue tackled global issues facing the creative industries and looked to inform policy and practice developments in the UK and countries in East Asia through sharing key issues in education and employability between senior educationalists and policy leaders within the creative industries. More specifically, dialogue delegates centred their discussions on the following:
Policy drivers and key players

Developing the creative industries, including:

1. The role of education in supporting the creative industries.
2. The role of industry in up-skilling the creative industries workforce.
3. Improving models of partnership and knowledge exchange across business and education.

Practical approaches Developing relevant and appropriate learning opportunities, including:
1. Encouraging leadership and entrepreneurship in the creative industries – promoting international competitiveness.
2. Developing business and entrepreneurial skills.
3. Signposting progression routes and improving career information.

Examples of key initiatives from UK and the region
1. Opportunities to showcase relevant initiatives.
2. How we can learn from each other.
3. How education, industry and governments can work together to support the creative industries.

The creative city: a toolkit for urban innovators

Maju Terus Kota Banjar

Sumber: 

Ridwan Kamil

Jumat, 13 November 2009

Seneby ICT Corp.

Bidang Usaha

1. Hardware
2. Peripheral & Accessories Sales
3. Software Sales
4. Laptop Sales & Up Grade
5. PC Sales & Up Grade

Clinics Doctor Computer

1. Trouble Shooting
2. Service
3. Back-Up & Data Recovery
4. Virus Care & System Recovery
5. Install & Setting

Maintenance

1. Security & Networking
2. ICT Consultant
3. ICT Training

*Software Application Training
*Linux & OSS (Open Sources System)Training
*Windows OS & Tools Training

Graphic Design & Multimedia

1. Design Service
2. Packet Design
3. Video Editing and Aimation
4. Percetakan, dan Foto Copy
5. Program Interactive Multimedia
6. Clothing
7. Merchandise
8. Packet Seminary Kit
9. Packet Event Needs

Software Development House

1. Information System
2. Web Development
3. Software Application
4. Open Sources Software
5. E-Learning

Kita Pasti Bisa!

Selasa, 10 November 2009